WASHINGBALL
Sekarang
Anda Tidak Perlu Membilas Baju Berkali-kali. Anda Juga Akan Menghemat
Biaya, Listrik, Air, dan Waktu
Biaya, Listrik, Air, dan Waktu
FAKTA : Perkembangan Teknologi Mencuci di Indonesia
Era 1970 : Sabun Batang
Era 1980 : Sabun Colek
Era 1990 : Deterjen Bubuk
Era 2000 : Deterjen Cair
Era 1980 : Sabun Colek
Era 1990 : Deterjen Bubuk
Era 2000 : Deterjen Cair
Kini di Abad 21 Hadir Inovasi
Terbaru Teknologi Korea
Mencuci Tanpa Deterjen, Cukup 1 x
Bilas
Kapasitas Pencucian 8 Kg Pakaian (Berat Kering)
Efektif Menghilangkan Noda, Kuman, Bakteri, Jamur & Bau Tak Sedap
Kapasitas Pencucian 8 Kg Pakaian (Berat Kering)
Efektif Menghilangkan Noda, Kuman, Bakteri, Jamur & Bau Tak Sedap
Jaman sudah berubah semua serba canggih, sekarang
sudah ada alat pengganti sabun cuci (Detergent), yang harganya jauh lebih murah
daripada detergent serta tidak merusak tangan. Jadi tidak perlu repot-repot
lagi harus beli detergent berkali-kali. Kalau ada yang lebih murah, bersih, dan
ramah lingkungan kenapa masih pakai detergent ?
WASHING BALL Mencuci Tanpa Detergent ( Hemat Biaya,
hanya Rp.400,- sekali cuci )
Dari : SONIC BALL
DISTRIBUTION CENTER
Tanggal : Selasa, 27 Desember 2011
Halo Sobat Semua, apa kabarnya ? tentunya kalian suka
mencuci kan? baik itu pakaian, piring, ataupun yang lainnya. Tentunya juga kalian
menggunakan sabun atau detergen kan untuk membersihkan noda-nodanya...
Nah, tahukah kalian bahwa deterjen yang selama ini kita
gunakan untuk mencuci pakaian sebenarnya merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan
minyak bumi yang diberi berbagai tambahan bahan kimia seperti fosfat, silikat,
bahan pewarna, dan bahan pewangi. Generasi awal deterjen pertama kali muncul
dan mulai diperkenalkan ke masyarakat sekitar tahun 1960-an dengan menggunakan
bahan kimia pengaktif permukaan Surfaktan dan Alkyl Benzene Sulfonat (ABS)
sebagai penghasil busa (Wikipedia, 2009).
Ketika Anda mencuci menggunakan
sabun maupun deterjen, maka deterjen yang dilarutkan dalam air, akan membentuk
busa (emulsi) yang akan terbuang bersama kotoran saat dibilas. Namun, sisa
surfaktan dapat membentuk chlorbenzene yang merupakan senyawa kimia, ternyata
beracun dan berbahaya bagi kesehatan.
Demikian
juga dengan ABS, setelah diteliti lebih lanjut diketahui mempunyai efek
destruktif (merusak) terhadap lingkungan, yakni sulit diuraikan oleh
mikroorganisme. Hal ini menjadikan sisa limbah deterjen yang dikeluarkan setiap
hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya dan mengancam stabilitas
lingkungan hidup kita. sehingga beberapa negara di dunia secara resmi telah
melarang penggunaan zat ABS.
Belakangan industri pembuatan
deterjen memperkenalkan senyawa kimia baru yang disebut Linier Alkyl Sulfonat,
atau lebih sering jika kita lihat di berbagai label produk deterjen yang kita
pakai tertulis dengan nama LAS yang relatif lebih ramah lingkungan. Akan tetapi
penelitian terbaru oleh para ahli menyebutkan bahwa senyawa ini juga
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit terhadap lingkungan.
"Alam lingkungan kita membutuhkan waktu 90 hari
untuk mengurai LAS dan hanya 50% saja yang dapat diurai."
Ketidak pedulian masyarakat akan bahaya pencemaran
lingkungan cukup memprihatinkan. Alasan satu-satunya yang mereka yakini adalah
:"semakin busa deterjen melimpah, maka cucian akan menjadi semakin
bersih" Pendapat ini sangat keliru!
Proses pencucian tidak bergantung
ada tidaknya busa atau sedikit banyaknya busa yang dihasilkan, karena dengan
adanya SURFAKTAN, proses pembersihan sudah bisa dilakukan tanpa perlu adanya
busa.
Pemakaian deterjen juga kerap menimbulkan persoalan
baru, terutama bagi pengguna yang memiliki kulit sensitf, dimana mereka akan
mengalami :
Iritasi
|
|
Gatal
|
|
Panas
|
Namun
sekarang kita tidak perlu khawatir lagi. Penelitian dan teknologi semakin hari
semakin dikembangkan guna memecahkan permasalahan yang ada. Termasuk dalam
urusan mencuci, penelitian tentang 'Ceramic Pellets', 'Washing Pellets'
serta 'Magnet Khusus' yang bisa mengubah kadar pH Air menjadi sama seperti pH
deterjen, serta menghasilkan sinar infra merah jauh dan ion negatif, saat
ini sudah bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi problematika di atas.
Teknologi ini dinamakan Bola Pencuci Sonic Ball !
Mengenal
Washing Ball / Bola Pencuci
WASHING BALL
adalah produk pencuci yang berupa bola keramik yang berisi 4 macam keramik
alami spesial dengan komposisi khusus sehingga mampu mencuci tanpa memakai
detergent. Washing Ball / Bola Pencuci adalah sebuah penemuan inovasi baru
teknologi Korea yang dapat menggantikan deterjen untuk pekerjaan mencuci
pakaian. Di dalam bola terdapat Ceramic Pellets, Washing Pellets &
Magnet Khusus dengan komposisi khusus sehingga bisa membersihkan pakaian
tanpa deterjen .Washing Ball adalah bola pencuci pengganti deterjen yang
mampu menolong kita untuk menghemat listrik, air, waktu dan uang serta untuk
mengurangi pencemaran pada bumi kita tercinta ini
Mengapa harus beralih ke WASHING BALL ?
ü Produk yang
ramah lingkungan, karena bukan deterjen, sehingga tidak mencemari apapun
ü Produk yang
ramah dikulit, karena tidak menyebabkan iritasi pada kulit seperti detergent
ü Produk yang
ramah di pakaian, karena tidak mengandung chlorine yang menyebabkan pudarnya
warna kain dan hilangnya elastisitas kain
Bahan Aktif
WASHING BALL terdiri dari :
1.
Keramik pencuci : yang memancarkan sinar infra merah
dan ion negatif untuk menimbulkan daya cuci yang kuat
2.
Keramik Alkali : meningkatkan pH air ke level yang
sesuai untuk mencuci
3.
Keramik Antibiotik : membunuh kuman,akteri dan jamur
dalam cucian dan mesin cuci
4. Keramik Anti
Chlorine : menghancurkan kandungan chlorine pada air kota (PDAM) yang
mengoksidasi kain dan memudarkan warna kain
4 KANDUNGAN
SONIC BALL
#1. Bahan
Cangkang Bola:
Terbuat dari
plastik SEBS yang sangat kuat, tahan pecah, tahan suhu dingin maupun panas
tetapi sangat elastis dan lentur, sehingga dijamin aman untuk pakaian dan mesin
cuci anda
#2. Washing
Pellets yang berfungsi :
bekerja
membantu melepaskan kotoran yang membandel dan melembutkan kain.
#3. Magnet
Khusus yang berfungsi :
ü Menetralisir
klorida, kaporit, karat, kerak, kotoran yang sering terdapat dalam air
terutama air PDAM, sehingga melindungi oksidasi dan perubahan warna kain dan
membantu mempertahankan elastisitas kain
ü Memperkecil
molekul air menjadi pertikel sehingga meningkatkan kemampuan
mencuci dari air itu sendiri
ü Mengaktifkan
ion magnet pada air dan merubah karakteristik kimia dan fisik (magnet,
ion, alkali) menjadi air hexagonal (seperti air dalam tubuh) dan meningkatkan
oksigen terlarut dalam air. Kotoran, bau dalam mesin cuci dan pipanya hilang
karena detoks yang kuat
ü Sterilisasi
& Antibiotik : medan magnet mengakibatkan gelombang air yang akan
mensterilkan bakteri dan menghalang pertumbuhan bakteri
#4. Ceramic
Pellets yang berfungsi :
ü Bekerja memecahkan
molekul air dalam ukuran nanometer, sehingga mudah mengangkat kotoran diserat
kain
ü Mengaktifkan
lebih dari 80 macam mineral alami (Na, Ca, Ba, Fe, Al2o3, Sio2,K, Mg, Tio2,
dll)
ü Menghilangkan
jamur, kuman, organisme patogen, dan bau tidak sedap
ü Mampu menghasilkan
sinar infra merah jauh (far infra red) dan ion negatif untuk memperkuat daya
cuci
ü Dapat
meningkatkan level pH air sesuai dengan pH level deterjen, sehingga tidak perlu
menggunakan deterjen lagi dalam mencuci pakaian
Cara Kerja
WASHING BALL
1.
Sinar Infra Merah WASHING BALL® memecah molekul air
dan mengaktivasinya menjadi cluster2 kecil untuk mempenetrasi serat kain dan
melepas kotoran. Ion Negatif WASHING BALL® melembutkan serat kain sehingga
kotoran lebih mudah lepas
2.
Keramik alkali mengkondisikan pH airpada level yang
sesuai untuk mencuci dan melepas kotoran berminyak dari cucian
3.
Keramik Antibiotik membasmi kuman dan bakteri dalam
cucian dan mesin cuci.
4.
Keramik pelepas chlorine menghancurkan kandungan
chlorine dalam air dan melenturkan permukaan air
5.
Bentuk WASHING BALL® didisain dengan ergonomi husus
untuk meningkatkan daya cuci dan memuluskan gerakannya dalam air, cucian dan
mesin cuci
Pemeliharaan
dan Pemakaian WASHING BALL
ü Sepasang
StarWash® untuk pemakaian 5-6 kg cucian. Maksimum 8kg cucian
ü Masukkan
WASHING BALL® bersama cucian lalu cucilah seperti biasa
ü Merendam
dulu akan memberikan hasil lebih baik, karena telah terjadi aktivasi air
sebelum mencuci
ü Cukup
membilas sekali saja, karena tidak mengandung limbah kimia yang perlu dibuang.
Kalau mencuci tanpa mesin, wajib direndam dulu minimal setengah jam, supaya
aktivasi airnya sempurna. Kalau mencuci dengan mesin, ikuti petunjuk pemakaian
mesin cuci
ü Kalau
cucian sangat kotor, Anda boleh menambahkan sedikit deterjen, kira-kira 20%
dari pemakaian normal, untuk meningkatkan daya cucinya
ü Jangan
dicampurkan cucian yang mudah luntur
ü Selama
mencuci, biarkan WASHING BALL® didalam cucian, termasuk ketika membilas.
Setelah selesai, simpan WASHING BALL® ditempat kering, atau tinggalkan dalam
mesin cuci
ü Seminggu
sekali jemurlahWASHING BALL® 30-60 menit agar fungsinya tetap prima
Cara
Mencuci Dengan WASHING BALL
Mesin Cuci
Masukkan WASHING BALL
bersama dengan 5-6 Kg pakaian kotor yang akan dicuci . . lalu jalankan mesin
cuci seperti biasa dengan 1x bilas, biarkan cucian bersama WASHING BALL sampai
selesai. Setelah selesai angkat cucian lalu jemur seperti biasa Biarkan WASHING
BALL dalam mesin cuci/ simpan di tempat kering.
Mencuci Dengan Tangan
Rendam dulu cucian
kotor yang akan dicuci bersama WASHING BALL selam 30 mnt. Selanjutnya seperti
mencuci biasa cukup 1 X bilas
Kelebihan
Bola Pencuci Dibanding Deterjen
|
CARA KERJA
SONIC BALL
Saat Anda
mencuci, Sonic Ball akan menarik makromolekul padat yang menempel pada kain, sehingga
secara perlahan akan melepaskan kotoran dan noda lain dari pakaian.
Proses
pelepasan makromolekul ini akan menyebabkan kadar PH dalam air meningkat, dan
mengaktifkan molekul air. Molekul air yang aktif dapat memudahkan serat kain
mengendur, sehingga proses pemisahan kotoran dari pakaian lebih cepat. Hal
inilah yang membuat kinerja mesin cuci dimudahkan, karena kotoran dalam pakaian
lebih cepat terpisah dari serat kain.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar